KPH Lawu Ds - Perhutani (17/11/2024) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds, bekerja sama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Girimakmur, LMDH Mayang Sari Mulyo, LMDH Umbul Lestari, dan LMDH Giri Tentrem, serta menggandeng pengusaha Café Trikopi Kota Madiun, melaksanakan kegiatan sosialisasi agroforestry kopi kepada para petani kopi di kawasan hutan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Ngetrep, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara.
Acara berlangsung di rumah Ketua LMDH Girimakmur, Desa Kletekan, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, pada Minggu (16/11/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala BKPH Lawu Utara Windu Prasitama, Expert Café Trikopi Abraham Kartiko beserta tim, serta perwakilan petani kopi Agung Saryoko dan empat pengurus LMDH di Ngawi.
Kepala KPH Lawu Ds, Adi Nugroho, melalui Windu Prasitama menjelaskan bahwa acara ini merupakan bentuk silaturahmi antara Perhutani dan para penggarap kopi hutan serta sosialisasi mengenai aturan agroforestry kopi di kawasan hutan yang dikelola oleh Perhutani.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, petani kopi dapat lebih memaksimalkan produktivitas dan kualitas kopi mereka, sehingga nilai jual kopi meningkat dan perekonomian masyarakat desa hutan pun semakin baik, ” ujar Windu.
Abraham Kartiko, seorang ahli kopi dari Café Trikopi Madiun, menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi semacam ini sangat penting bagi petani kopi, terutama dalam mengoptimalkan proses dari pembenihan hingga pemasaran. Ia berharap Perhutani dapat terus mengadakan kegiatan positif seperti ini untuk mendukung perkembangan sektor kopi.
Perwakilan petani kopi, Agung Saryoko, mengungkapkan rasa terima kasih kepada Perhutani atas penyelenggaraan sosialisasi ini.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan kami sebagai petani kopi. Kami berharap Perhutani bisa terus memberikan pendampingan hingga kami sukses, terutama dalam aspek pemasaran, ” kata Agung.
Baca juga:
Pesan Babinsa Melalui Komsos Diwilayah
|
Ketua LMDH Girimakmur, Hartoyo, juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi dalam kegiatan ini.
“Melalui sosialisasi ini, kami semakin memahami cara pengelolaan kopi yang baik. Kami berharap pertemuan semacam ini dapat terus diadakan secara berkala, baik mingguan atau bulanan, karena LMDH sangat membutuhkan pendampingan dan arahan dari Perhutani, ” pungkasnya.
Dengan kegiatan ini, diharapkan tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani kopi, tetapi juga memberikan dampak positif pada kesejahteraan masyarakat sekitar hutan, serta mendukung kelestarian hutan itu sendiri.@Red.